BERUSAHA MENJADI GURU “CANTIK
(Cerdas, Aktif, berNilai, Tulus, Inovatif, Kreatif)
Oleh : Lilik Latipah, S.Pd, M.PKim
Guru di MAN 2 Tasikmalaya dan
MTs Alfalah Tanjungjaya
|
Guru professional adalah guru yang totalitas dalam kegiatan mengajar dan mendidik siswa, memiliki rasa tanggung jawab dan peduli terhadap perkembangan akhlak, sifat dan intelektual siswanya, sehingga diharapkan siswanya senantiasa mengalami perkembangan menjadi lebih baik. Untuk mewujudkan guru yang professional itu tentu tidaklah mudah, memerlukan perjuangan berupa kemauan yang keras untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri sepanjang masa. Dalam hal ini, penulis rangkumkan kriteria guru professional itu adalah guru yang Cantik yaitu guru yang Cerdas, Aktif, berNilai, Tulus, Inovatif, Kreatif.
Guru yang Cerdas. Untuk menjadi seorang guru yang cerdas tentunya harus memenuhi standar kualifikasi tertentu yang sudah diatur oleh pemerintah dalam Undang Undang, seperti dalam hal pendidikannya harus minimal sarjana. Mengapa demikian? Kita tahu bersama, bahwa dalam proses belajar mengajar, tidak mungkin dilaksanakan asal jalan saja, tapi diperlukan pemikiran, keterampilan dan keahlian khusus, yang dalam hal ini bisa diperoleh guru melalui pendidikan yang ditempuhnya. Tentu saja dalam prakteknya, guru cerdas bukan hanya diukur dari cerdas intelektualnya semata, melainkan harus cerdas dalam berbagai hal. Misalkan cerdas dalam melatih emosi, cerdas dalam mengambil keputusan, cerdas dalam memahami kurikulum yang digunakan sebagai standar acuan pembelajaran, cerdas dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul baik ketika proses belajar mengajar, atau dalam lingkungan sekolah dan masyarakat luar. Perlu kemampuan dan kesiapan yang matang dalam menghadapi semua ini.
Untuk menjadi guru profesional, tidak cukup hanya menjadi guru yang cerdas, tapi guru pun harus menjadi guru Aktif.
Guru yang Aktif senantiasa memiliki banyak ide baru dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk siswanya, oleh karena itu diperlukan wawasan, ilmu dan keterampilan setiap saat. Guru senantiasa mengupdatekan kemampuan dirinya dengan perkembangan zaman dan IPTEK, semua itu akan terwujud apabila guru tersebut aktif baik dalam kegiatan kegiatan ilmiah, membaca informasi dari jurnal, Koran, buku atau mengikuti diklat lainnya yang menunjang terhadap kemajuan kualitas diri sebagai pendidik. Intinya, guru harus menjadi insan pembelajar sepanjang hayat.
Jika guru yang cerdas dan aktif telah terwujud, sekarang tinggal kemauan yang kuat dari guru tersebut untuk berubah menjadi lebih baik, memiliki semangat tinggi dalam mengabdikan dirinya bagi kemajuan siswa, sekolah dan masyarakat pada umumnya. Karena dalam hal ini, seberapa banyak pun ilmu yang dimiliki, jika tidak dimanfaatkan, sia sialah ilmu tersebut. Ini artinya , guru sebagai pendidik harus memiliki Nilai manfaat, kompetensi sosial yang tinggi, peduli dan bertanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan dan moral siswanya. Karena sebaik baik manusia, adalah yang banyak memberikan manfaat bagi sesama dan lingkungannya.
Kebermanfaatan inilah sebagai bentuk pengabdian seorang guru professional.
Dalam perjalanan pengabdiannya itu, guru akan menjadikan sekolah sebagai rumah keduanya, mengingat sebagian besar waktu para guru dan siswa habis di sekolah. Karena itu, begitu kuat, ingatan para siswa terhadap gurunya. Salah satu hal yang sangat membekas dalam ingatan siswa adalah jika seorang guru mengajar dan mendidik anak didiknya dengan Tulus.
Seorang guru yang bekerja karena panggilan jiwa, hatinya selalu tergerak untuk memberikan layanan pembelajaran dan teladan yang terbaik untuk para siswanya, semangat yang tertanam selalu tinggi, maka semua rintangan apapun akan dapat dilaluinya. Intinya, guru professional itu harus memiliki kompetensi kepribadian yang utuh, sehingga guru bekerja bukan sekedar melaksanakan tugas semata, tetapi sampai pada panggilan hati nurani yang berdasarkan pada cinta kasih sesama yang semuanya dilakukan berdasarkan ketulusan hati mereka, yang nantinya selain akan mencetak generasi yang cerdas intelektualnya, juga terampil dan berkualitas akhlaknya, itulah yang dinamakan guru yang Tulus.
Guru yang tulus selain memiliki ketulusan dalam mengajar, dia juga selalu antusias untuk belajar bagaimana cara mengajar yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga setiap siswa yang memiliki cara berbeda dalam belajar dapat terakomodasi. Untuk mewujudkan semua itu, maka guru perlu berinovasi dalam membuat media dan strategi pembelajaran yang bervariasi. Dengan seringnya guru membaca, mengikuti diklat kependidikan, workshop, maka semakin kayalah ide nya. Dari Hal ini diharapkan guru menjadi lebih inovatif.
Selain bisa berinovasi, guru pun harus kreatif dalam mengemas skenario pembelajaran di kelas dengan siswa supaya tercipta suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Dengan menjadi guru kreatif, maka guru akan menemukan keunikannya tersendiri. Guru harus berani tampil beda, tentunya tampil beda yang positif agar mampu menjadi guru kreatif yang menginspirasi. Guru kreatif selalu berfikir keras untuk menciptakan ide ide baru dalam mengelola pembelajaran yang baik, memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik pula. Selain kreatif dalam menyajikan suasana pembelajaran, guru kreatif pun selalu berusana menjalin hubungan komunikasi yang berkualitas dengan siswanya. Sehingga terjalin rasa saling hormat menghormati, senang, dan membangun hubungan yang dapat dipercaya. Itulah sekilas gambaran kriteria guru professional, yang penulis rangkum menjadi Guru yang “CANTIK”. Semoga kita sebagai pendidik senantiasa berikhtiar menjadi guru yang Profesional (Cerdas, Aktif, berNilai, Tulus, Inovatif, Kreatif).
Silahkan Baca juga:
Advertisement
Hatur nuhun, mugia manfaat
ReplyDeleteBagus banget....
ReplyDeleteBagus banget....
ReplyDeleteSemoga bisa terus konsisten menulisnya yah...
ReplyDelete