Advertisement

Pendidikan Islam itu merupakan pedoman yang lengkap bagi kehidupan dan bagi sistem pengajaran dengan segala kesempurnaannya. Hal tersebut didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut : 1. Bahwa pendidikan Islam mencakup semua segi kehidupan manusia. 2. Bahwa pendidikan Islam mencapai kehidupan dunia dan kehidupan akherat bersama-sama dan dia tidak mementingkan salah satu dari keduanya. 3. Pendidikan Islam memperhatikan pada semua kegiatan kehidupan dan menumbuhkan hubungan dengan orang lain untuk mewujudkan keseimbangan dalam kepribadian. 4. Pendidikan Islam itu terus menerus berlanjut mulai sperma membuahi ovum kemudian menjadi janin-janin di dalam perut ibunya, hingga terhenti hidupnya di bumi ini. Bahkan mulai memilih calon istri/suami. Karena itu ia meliputi berbagai rupa pendidikan yang disengaja maupun tidak disengaja. Kehidupan itu seluruhnya mendidik manusia dan bukanlah di sekolah saja manusia itu menerima pendidikan. 4. Bahwa pada pendidikan Islam ketika diterapkan secara sempurna utuh dan seimbang akan menghasilkan manusia yang hidup dengan arti kata manusia yang bekerja untuk dunia dan untuk akhirat. Semua itu terbit dari perhatian Al-Qur’an dan pendidikan Islam terhadap fitrah manusia. Pendidikan Islam mendasari diri dalam penentuan tujuannya atas nilai-nilai pokok dan nilai-nilai cabang yang saling berkaitan.Nilai-nilai tersebut digolongkan pada 2(dua) nilai, yakni : (1) Nilai-nilai rohani dan (2) Nilai-nilai ubudiyah. Adapun nilai-nilai rohani, ia berhubungan dengan Allah karena ia mempunyai sifat Maha Tinggi sebagaimana tersebut dalam ayat 27 surat ar-rum yang artinya : “Dan bagi-Nya sifat Yang Maha Tinggi di langit dan di bumi dan ia Maha Perkasa lagi Bijaksana”. Dan nilai yang pertama dalam hal ini ialah “iman” karena dengan iman itu menjadikan seorang muslim, yakni yang mutlak dengan ke-Esaan Tuhan. Dan dari sumber imanlah seseorang muslim menjadikan semua amalnya bagi Allah semata dan membersihkan hatinya dari godaan dunia dan ia menghadapkan dirinya kepada penciptanya dengan fikiran dan perhatian dan selalu merasa diawasi oleh Tuhan dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Dari nilai yang asli ini terbitlah nilai-nilai yang lainnya dalam kehidupan seorang muslim itu. Adapun nilai-nilai ubudiyah dia adalah keadaan manusia yang nomor dua yang mengurus urusan kehidupan diri dan keluarganya dan memelihara kemaslahatan orang lainnya, maka ia melakukan sebab-sebab dan ia melakukan pula apa yang dituntut oleh sifat kemanusiaannya. Pada bagian ini kita peroleh manusia itu menetapkan nilai-nilai yang mutlak pada satu puncak ialah Allah.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
0 Komentar:
Post a Comment