Home » » NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN
Oleh : Oo Hanafiah, M.Ag

Pengajar di MTs Puteran
Guru Bidang Studi SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)


Salah satu masalah dasar adalah keterkaitan antara bidang pendidikan dan bidang-bidang lain dalam kehidupan bangsa kita saat ini. Bagaimanakah memadukan keterbukaan sikap yang ingin ditumbuhkan pada diri peserta didik, dan kecenderungan menutup diri terhadap kritik yang menguasai kehidupan bangsa kita di segala bidang? Bagaimanakah menumbuhkan sikap tenggang rasa pada peserta didik, sementara bidang-bidang kehidupan yang lainnya sulit menenggang perbedaan pandangan? Untuk itu amat mendasar jika agama dapat dijadikan landasan pendidikan nasional di tengah-tengah perubahan-perubahan yang amat pesat ini. Kita telah menyentuh suatu masalah yang sukar dan besar. Pendidikan islam itu memperhatikan berbagai ajaran yaitu mengajar murid dengan pengajaran-pengajaran agama Islam dari berbagai aspeknya. Selama agama itu adalah kehidupan yang meliputi setiap pengajaran yang dijadikan Tuhan Penciptanya untuk menjadi adat dan akhlak bagi suatu golongan manusia yang meliputi kehidupan mereka seluruhnya. Maka pendidikan Islam memperhatikan semua itu dengan arti dia adalah kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu dia bukanlah memperhatikan akhlak saja atau aqidah saja atau ibadat saja melainkan dia memperhatikan lebih besar dari ini semua; karena jika ia memperhatikan ini saja niscaya keadaannya lebih buruk dan tentulah Agama Islam tidak mencapai kemajuan yang istimewa dan kemajuan yang lainnya.
Pendidikan Islam itu merupakan pedoman yang lengkap bagi kehidupan dan bagi sistem pengajaran dengan segala kesempurnaannya. Hal tersebut didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut : 1. Bahwa pendidikan Islam mencakup semua segi kehidupan manusia. 2. Bahwa pendidikan Islam mencapai kehidupan dunia dan kehidupan akherat bersama-sama dan dia tidak mementingkan salah satu dari keduanya. 3. Pendidikan Islam memperhatikan pada semua kegiatan kehidupan dan menumbuhkan hubungan dengan orang lain untuk mewujudkan keseimbangan dalam kepribadian. 4. Pendidikan Islam itu terus menerus berlanjut mulai sperma membuahi ovum kemudian menjadi janin-janin di dalam perut ibunya, hingga terhenti hidupnya di bumi ini. Bahkan mulai memilih calon istri/suami. Karena itu ia meliputi berbagai rupa pendidikan yang disengaja maupun tidak disengaja. Kehidupan itu seluruhnya mendidik manusia dan bukanlah di sekolah saja manusia itu menerima pendidikan. 4. Bahwa pada pendidikan Islam ketika diterapkan secara sempurna utuh dan seimbang akan menghasilkan manusia yang hidup dengan arti kata manusia yang bekerja untuk dunia dan untuk akhirat. Semua itu terbit dari perhatian Al-Qur’an dan pendidikan Islam terhadap fitrah manusia. Pendidikan Islam mendasari diri dalam penentuan tujuannya atas nilai-nilai pokok dan nilai-nilai cabang yang saling berkaitan.Nilai-nilai tersebut digolongkan pada 2(dua) nilai, yakni : (1) Nilai-nilai rohani dan (2) Nilai-nilai ubudiyah. Adapun nilai-nilai rohani, ia berhubungan dengan Allah karena ia mempunyai sifat Maha Tinggi sebagaimana tersebut dalam ayat 27 surat ar-rum yang artinya : “Dan bagi-Nya sifat Yang Maha Tinggi di langit dan di bumi dan ia Maha Perkasa lagi Bijaksana”. Dan nilai yang pertama dalam hal ini ialah “iman” karena dengan iman itu menjadikan seorang muslim, yakni yang mutlak dengan ke-Esaan Tuhan. Dan dari sumber imanlah seseorang muslim menjadikan semua amalnya bagi Allah semata dan membersihkan hatinya dari godaan dunia dan ia menghadapkan dirinya kepada penciptanya dengan fikiran dan perhatian dan selalu merasa diawasi oleh Tuhan dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Dari nilai yang asli ini terbitlah nilai-nilai yang lainnya dalam kehidupan seorang muslim itu. Adapun nilai-nilai ubudiyah dia adalah keadaan manusia yang nomor dua yang mengurus urusan kehidupan diri dan keluarganya dan memelihara kemaslahatan orang lainnya, maka ia melakukan sebab-sebab dan ia melakukan pula apa yang dituntut oleh sifat kemanusiaannya. Pada bagian ini kita peroleh manusia itu menetapkan nilai-nilai yang mutlak pada satu puncak ialah Allah.
Semoga tulisan ini bermanfaat.


Advertisement

Previous
« Prev Post

0 Komentar:

Post a Comment

Followers