SEKOLAH IDAMANKU
Oleh: Deuis Srihidayati, M.M.Pd.*
Jika anak menyerahkan pilihan kepada orang tua mau kemana dia melanjutkan sekolah, masalahnya akan lebih mudah. Orang tua lebih berfokus pada mencari dan mengetahui potensi anak, mau dikembangkan seperti apa dan bagaimana membentuknya dan dimana tempat atau sekolah yang tepat untuk memfasilitasinya agar potensi anak muncul dengan optimal.
Lain halnya jika anak memiliki pilihan sendiri. Dan pilihannya bertolak belakangan dengan keinginan orang tua. Apa yang harus dilakukan? Komunikasi. Bicarakan dengan anak dari hati ke hati. Pertama dengarkan penjelasan kepada anak mengapa dia memilih sekolah itu?, fahami keinginannya, mengerti tujuan dari kacamatanya, baru kemudian kita memberikan menjelaskan sekolah-sekolah pilihan yang menurut kita terbaik untuknya.
Suatu hari ada siswa yang bertanya “Bunda … sekolah yang aku survey semuanya bagus, lalu aku harus memilih yang mana?” Saya menjawab “Diantara sekolah yang bagus itu coba lihat sekolah yang mengadakan banyak kegiatan ektrakulikulernya (ekskul). Dengan begitu kamu memiliki banyak kesempatan untuk menemukan dan mengeksplorasi potensi-potensi yang kamu miliki”.
Para orang tua dan siswa mesti mencari, memilih dan memilah sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung di sekolah yang menjadi idamannya. Apa itu sekolah idaman? Idaman memiliki arti sesuatu yang didambakan, diharapkan atau dicita-citakan. Sekolah idaman bermakna sekolah yang diharapkan oleh para orang tua dan siswa untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman belajar guna meraih masa depan yang gemilang.
Untuk para orang tua yang masih pusing mencari sekolah seperti apa yang tepat untuk anaknya, berikut ini ada beberapa kriteria sekolah idaman:
Pertama, sekolah yang komunikatif.. Pihak sekolah (terutama sekolah yang menggunakan system boarding school/asrama atau pesantren) secara berkala menyampaikan perkembangan anaknya kepada orang tua sebagai mitra dalam mendidik. Media yang digunakan bisa melalui surat atau media sosial. Kita akan mengetahui perkembangan anak dan merasa dekat walaupun kita tinggal jauh terpisah dengannya.
Kedua, sekolah yang kooperatif. Sekolah memberikan kebebasan kepada siswa baik mengenai pendidikan maupun biaya yang disesuaikan dengan kemampuan orang tua tanpa merendahkan derajat sama sekali. Sekolah, guru dan masyarakat bekerja sama untuk menyediakan lingkungan yang terbaik untuk para siswanya.
Ketiga, sekolah yang religius. Sekolah yang mendasarkan akhlakul karimah dalam segala aspek kehidupan sekolah, bukan hanya terpajang dalam papan visi misi sekolah tapi menjadikan akhlak sebagai ruh sekolah menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja sama, visioner dan lain sebagainya.
Keempat, Kreatif. Sekolah mengarahkan siswanya untuk menjadi insan yang kreatif, mampu mencipta dan menghasilkan karya.
Kelima, konsisten menjalankan visi misi sekolah. Semua kegiatan sekolah menggambarkan visi misi baik dari perangkat lunak (sikap kepala sekolah, guru dan siswa) maupun perangkat kerasnya (sarana dan prasarana)
Keenam, sekolah yang menyediakan banyak kegiatan Ekstrakurikuler (ekskul). Sekolah memfasilitasi berbagai macam potensi yang dimiliki siswa, sehingga menciptakan keseimbangan antara kemampuan akademis dan non akademis. Orang tua siswa senang jika anaknya sibuk dan banyak kegiatan apalagi jika kegiatannya bermakna dan berguna bagi masa depan. Ekskul yang kreatif bisa menjadi solusi.
Tak kalah penting dari hal diatas adalah kualitas bangunan. Bangunan sekolah yang rusak, kebersihan dan perawatan yang terjaga akan memberikan kenyamanan pada siswa sehingga proses kegiatan belajar dan mengajar berjalan dengan kondusif.
Bagaimana jika anak kita tidak diterima di sekolah yang menurut kita itu sekolah terbaik untuk anak kita? Sekolah itu adalah sekolah idaman kita? Apakah kita harus melakukan berbagai cara untuk meloloskannya? Apakah kita merasa bahwa kalau anak kita tidak masuk di sekolah itu maka masa depan anak akan suram? Ataukah kita akan mencari sekolah lain dengan keyakinan bahwa dimanapun anak kita bersekolah dia akan mendapatkan kesuksesan?
Ada hal penting yang seyogyanya menjadi perhatian
Pertama, Jangan memaksakan kehendak kepada anak. Sekolah yang menurut kita baik bisa jadi tidak baik dalam pandangan anak. Jika anak tidak nyaman dengan sekolahnya, lalu bagaimana dia akan berkembang dan berkarya? bagaimana dia akan dengan leluasa berusaha meraih mimpi-mimpinya sementara dia merasa dalam tekanan cita-cita orang tuanya?
Kedua, tanamkan dalam fikiran kita bahwa sekolah itu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada sekolah yang sempurna. Mungkin unggul dalam satu hal dan kurang dalam hal lain. Jika seperti itu maka pilihlah sekolah yang lebih banyak mengaplikasikan aspek religi dalam semua kegiatannya. Mengapa demikian? Karena hal tertinggi dari ilmu pengetahuan adalah pembentukan akhlak (karakter).
Ketiga, jika pada akhirnya anak kita harus terjebak pada sekolah yang tidak termasuk dalam daftar sekolah idaman kita, maka yakinlah bahwa sekolah bukan satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan anak-anak kita. Ada hal paling utama dari itu yaitu perhatian orang tua. Rumah menjadi sekolah utama bagi anak dimana anak bisa mengeksploitasi semua kemampuannya dengan stimulus, bimbingan, arahan, kenyamanan dari kedua orang tuanya.
Silahkan Baca juga:
Advertisement
0 Komentar:
Post a Comment