Namun demikian jelas bahwa kegemaran membaca bagi siswa akan banyak memberikan manfaat dalam kehidupannya terutama bagi kesuksesan belajar atau pendidikannya, karena kegemaran membaca adalah merupakan modal utama siswa dalam proses belajar yang dilaluinya.
Budaya membaca siswa di perpustakaan sekolah saat ini umumnya masih rendah. Hal ini bukan semata-mata kesalahan dari siswa itu sendiri tetapi tidak menutup kemungkinan justru disebabkan oleh kurangnya perhatian dan peran pengelola perpustakaan dan guru dalam menumbuhkan iklim yang kondusif yang dapat merangsang anak didik untuk gemar membaca di perpustakaan sekolah.
Demikian juga di lingkungan sekolah masih ada diantara guru kurang memerhatikan terhadap minat baca siswanya atau anak didiknya. Upaya yang harus kita dilakukan dalam meningkatkan dan menumbuhkan kemampuan minat membaca bagi peserta didik di sekolah, diantaranya : pertama, koleksi Bahan Pustaka. Bahan pustaka bukan hanya berupa buku-buku, tetapi juga berupa buku (nonbook) seperti majalah, surat kabar (Koran), brosur, peta, globe, gambar, komik, novel, cerpen dan banyak lagi jenis buku perpustakaan. Hal ini penting karena dapat menjadi motivasi bagi siswa atau anak untuk berkunjung ke perpustakaan. Dengan bahan pustaka yang bervariasi maka akan bisa menarik siswa untuk selalu mengunjungi perpustakaan sekolah dan siswa menjadi gemar membaca di perpustakaan. Karena bisa jadi siswa merasa bosan dengan membaca buku paket, maka mereka akan mencari bacaan lain.
Kedua, peran Guru atau Pendidik. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan motivasi atau semangat pada siswa atau anak didik untuk membaca. Guru diharapkan bisa merancang sebuah proses kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk datang ke perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan pengalaman membaca bagi siswa. Tentunya guru dalam merancang proses pembelajaran harus melihat Kompetensi Dasar yang sesuai. Karena tidak semua materi pelajaran bisa dilakukan pembelajaran di perpustakaan sekolah.
Ketiga, memberikan Reward. Pengelola perpustakaan atau pihak sekolah perlu memberikan reward kepada siswa yang rajin berkunjung dan membaca di perpustakaan sekolah, setiap akhir semester, perpustakaan sekolah memberikan reward berupa piagam penghargaan dan uang tabungan (beasiswa) bagi siswa. Diambil dua (2) kategori yaitu pengunjung/pembaca teraktif dan peminjam teraktif untuk masing-masing tingkatan kelas, tentunya langkah ini harus dilakukan oleh pustakawan setelah diberikan rekomendasi oleh Kepala Sekolah, dan bisa untuk memotivasi siswa yang lainnya dalam rangka mengunjungi perpustakaan sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa.
Budaya membaca siswa di perpustakaan sekolah saat ini umumnya masih rendah. Hal ini bukan semata-mata kesalahan dari siswa itu sendiri tetapi tidak menutup kemungkinan justru disebabkan oleh kurangnya perhatian dan peran pengelola perpustakaan dan guru dalam menumbuhkan iklim yang kondusif yang dapat merangsang anak didik untuk gemar membaca di perpustakaan sekolah.
Demikian juga di lingkungan sekolah masih ada diantara guru kurang memerhatikan terhadap minat baca siswanya atau anak didiknya. Upaya yang harus kita dilakukan dalam meningkatkan dan menumbuhkan kemampuan minat membaca bagi peserta didik di sekolah, diantaranya : pertama, koleksi Bahan Pustaka. Bahan pustaka bukan hanya berupa buku-buku, tetapi juga berupa buku (nonbook) seperti majalah, surat kabar (Koran), brosur, peta, globe, gambar, komik, novel, cerpen dan banyak lagi jenis buku perpustakaan. Hal ini penting karena dapat menjadi motivasi bagi siswa atau anak untuk berkunjung ke perpustakaan. Dengan bahan pustaka yang bervariasi maka akan bisa menarik siswa untuk selalu mengunjungi perpustakaan sekolah dan siswa menjadi gemar membaca di perpustakaan. Karena bisa jadi siswa merasa bosan dengan membaca buku paket, maka mereka akan mencari bacaan lain.
Kedua, peran Guru atau Pendidik. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan motivasi atau semangat pada siswa atau anak didik untuk membaca. Guru diharapkan bisa merancang sebuah proses kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk datang ke perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan pengalaman membaca bagi siswa. Tentunya guru dalam merancang proses pembelajaran harus melihat Kompetensi Dasar yang sesuai. Karena tidak semua materi pelajaran bisa dilakukan pembelajaran di perpustakaan sekolah.
Ketiga, memberikan Reward. Pengelola perpustakaan atau pihak sekolah perlu memberikan reward kepada siswa yang rajin berkunjung dan membaca di perpustakaan sekolah, setiap akhir semester, perpustakaan sekolah memberikan reward berupa piagam penghargaan dan uang tabungan (beasiswa) bagi siswa. Diambil dua (2) kategori yaitu pengunjung/pembaca teraktif dan peminjam teraktif untuk masing-masing tingkatan kelas, tentunya langkah ini harus dilakukan oleh pustakawan setelah diberikan rekomendasi oleh Kepala Sekolah, dan bisa untuk memotivasi siswa yang lainnya dalam rangka mengunjungi perpustakaan sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa.
0 Komentar:
Post a Comment