Karena banyak teman-teman yang meminta mengerjakan tugas akhirnya, saya tidak bisa menyanggupinya, hanya satu atau dua orang saja yang saya bantu sampai benar-benar selesai. Saya hanya bisa membantu teman-teman lain dengan memberikan motivasi dengan kata-kata seperti ini : Udah kamu nulis az dulu jangan banyak takut salah, takut ga nyambung... takut dicorat-coret dosen pembimbing, tulis az dulu apa yang ada dalam pikiranmu!" Jangan halangi dengan ketakutan, keraguan sehingga tidak satu pun yang kau tuliskan.... Ini lah yang dimaksud "Menulis itu tidak Perlu Belajar, tapi belajarlah menulis"
Begitu juga dalam dunia tulis menulis di media atau karya ilmiah lainnya, banyak orang yang merasa tidak bisa menulis, takut salah, takut jelek, takut ga nyambung, akhirnya tak ada satupun karya tulisannya. Padahal untuk menjadi penulis yang bagus caranya adalah dengan menulis dan menulis, bukan sebatas belajar bagaimana menulis yang baik. Banyak orang hanya berteori tapi tak ada satupun hasilnya..
Bagi saya menulis bukan mengharap penilaian orang bagus atau tidak, kalau dalam istilah medsos like or dislike melainkan catatan kehidupan dan pemikiran saya sebagai catatan sejarah pribadi. Harapan tentu ada bahwa ulisan saya ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya, kalau tidak sekarang siapa tahu nanti, kalau tidak oleh orang lain siapa tahu bermanfaat buat anak cucu kita nanti. Kalau dalam Jargon majalah Bina Dakwah : "Nunda Ayeuna Keur Jaga" atanapi "Nulis ayeuna kanggo aoseun jaga"
Bagus atau tidaknya tulisan bukan terletak pada tulisannya, tetapi sejauh mana pembaca bisa memahami maksud tulisannya. Karya Kahlil Gibran pun penyair tingkat dunia dalam bukunya "Sayap-sayap Patah" kalau sekilas membacanya, tidak akan mengatakan tulisan atau karyanya bagus. Tetapi jika dibacanya oleh yang sedang jatuh cinta,dengan mata dan perasaan, maka karya ini sungguh luar biasa.
Tulisan ini bukan tulisan yang lahir dari seorang penulis profesional, melainkan sebuah tulisan yang lahir dari seorang penulis yang sedang belajar menulis.
Menulislah tidak perlu takut, karena ketakutan tidak akan menambah umurmu!. Menulislah dengan keberanian, karena keberanian pun tidak akan mengurrangi umurmu. Jatah umur semua sudah ada yang mengatur, isinya tergantung pada seberapa banyak amaliyah atau karya kita termasuk menulis. Cag.
Menulislah tidak perlu takut, karena ketakutan tidak akan menambah umurmu!. Menulislah dengan keberanian, karena keberanian pun tidak akan mengurrangi umurmu. Jatah umur semua sudah ada yang mengatur, isinya tergantung pada seberapa banyak amaliyah atau karya kita termasuk menulis. Cag.
Walllohu A'lam
* Guru yang sedang Belajar Menulis
* Guru yang sedang Belajar Menulis
Mantabs...
ReplyDelete